Selasa, 14 Juni 2011

teks qasidah sholatun

هذه القصدة صلاة بالسّلام
صَلاَةٌ بِالسَّلاَمِ الـمُبِينِ...لِنُقطَةِ الـتَّعيِـينِ يَاغَرَامِى
نَبِيٌّ كَانَ أَصلَ التَّكوِينِ...مِن عَهدِكُم فَيَكُون يَاغَرَامِى
أَيَا مَن جَآءَنَا حَقًّانَذِيرِ...مُغِيثًا مُسبِلاً سُبُلَ الرَّشَادِ
رَسُولُ اللهِ يَاضَاوِى الـجَبِينِ...وَيَامَن جَآءَ بِالـحَقِّ الـمُبِينِ
                                                                    صَلاَةٌ لَم تَزَل تُـتلَى عَلَيكَ...كَـمِعطَاِر النَّسِيمِ تُـهدَى اِلَيكَ

Rabu, 29 September 2010

Selamatkan Kaum Wanita

Pada masa modern ini, pembicaraan tentang wanita adalah termasuk pembicaraan
yang telah menyita banyak waktu semua orang, dari kalangan intelektual maupun
dari kalangan awam. Betapa tidak, kaum wanita dengan kelemahlembutannya dapat
melakukan hal-hal spektakuler yang dapat mengguncangkan dunia. Dengan
kelemahlembutannya itu ia dapat melahirkan tokoh-tokoh besar yang dapat
membangun dunia. Namun dengan kelemah-lembutannya pulalah ia dapat menjadi
penghancur dunia yang paling potensial.
Untuk mengetahui bagaimana semestinya posisi kaum wanita yang
tepat maka kita perlu mengetahui bagaimana posisi kaum wanita di kalangan
generasi terdahulu sebelum datangnya Islam.Siapapun yang mencoba mempelajari kondisi kaum wanita sebelum
Islam maka ia temukan hanyalah sekumpulan fakta yang tidak menggembirakan. Ia
akan terheran-heran menyaksikan kondisi kaum wanita yang sangat berbeda antara
suatu bangsa dengan bangsa yang lain, bahkan antara satu suku dengan suku yang
lain. Di suatu bangsa ia melihat kaum wanita menjadi penguasa tertinggi,
sementara pada bangsa yang lain mereka manjadi makhluq yang terhina dan
dianggap aib bahkan dikubur hidup-hidup.
Allah berfirman tentang ratu Saba’:
إِنِّى وَجَدتُّ آمْرَأَةً تَمْلِكُهُم وَأُوتِيَتْ مِن كُلِّ شَىءٍ وَلَهَا عَرْشٌ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya
aku (burung hud-hud) mendapati seorang ratu yang menguasai mereka dan ia
dianugrahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar” (An-Naml: 23).

Sementara di belahan bumi lain, Allah menceritakan sisi yang berlawanan dari
itu:

apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa
apakah ia dibunuh.” (At-Takwir: 8-9).
Itulah kondisi kaum wanita di masa jahiliyah; ibarat barang yang terhina dalam
keluarga dan masyarakat, diperbudak oleh kaum pria. Hari kelahirannya adalah
hari di mana semua wajah menjadi kecewa, dan tidak lama kemudian ia akan
dikubur hidup-hidup dalam kubangan tanah yang digali oleh ayahnya sendiri.
Inilah akibat dari jauhnya akal masyarakat dari cahaya wahyu. Inilah gambaran
umat yang dilahirkan oleh berhalaisme dan dididik oleh para tukang sihir dan
peramal.
Ibnu Abbas Radhiallaahu anhu berkata: “bila engkau ingin melihat bagaimana
kejahilan bangsa Arab terdahulu maka bacalah firman Allah Ta’ala:قَدْخَسِـرَ الَّذِيِنَ
قَتَلُـواأَوْلـدَهُمْ سَفَهَا بِغَيْرِعِلْمٍ....“Sungguh merugilah
orang-orang yang membunuh anak-anak mereka karena kebodohan tanpailmu...” (Al-An’am: 140)

Fahamlah kita bagaimana kejahiliyahan menenggelamkan masyarakat Arab saat itu
ke dalam pojok-pojok kegelapan peradaban, hingga akhirnya terbitlah fajar Islam
lalu terdengarlah di penjuru dunia untuk pertama kalinya:”Dan para laki-laki beriman dan wanita yang beriman itu adalah wali
(penolong) antara sebagian mereka kepada sebagaian yang lain.” (At-Taubah: 17).Lalu bergaunglah firmanNya:
“Dan para wanita itu mempunyai hak dan keseimbangan dengan kewajiban mereka
secara ma’ruf.” (Al-Baqarah: 228).

Dengan demikian Islam telah meletakkan dasar dan pondasi yang begitu kokoh
untuk membangun pribadi wanita yang baru berdasarkan wahyu dari Dzat yang telah
menciptakannya.
Dan pemuliaan Islam terhadap wanita tidak cukup sampai di sini, Islam bahkan
telah menjadikan ibu sebagai orang yang lebih dihormati daripada seorang ayah.

قَالَ
رَجُلٌ: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ أَبُرُّ؟ قَالَ: أُمَّكَ، قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟
قَالَ: أُمَّكَ، قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: أُمَّكَ، قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ:
أَبَاكَ. (رواه البخاري ومسلم).Seorang pria bertanya: “Wahai Rasulullah! Kepada siapakah
aku berbakti?” Beliau menjawab: ”Ibumu” Ia bertanya lagi: “lalu kepada siapa?”
beliau menjawab: “Ibumu.” kemudian ia bertanya lagi: “lalu kepada siapa ?
beliau menjawab: “Ibumu” kemudian ia bertanya lagi “lalu kepada siapa ?”
barulah beliau berkata: “ayahmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Islam telah meletakkan jalinan yang kuat dan kokoh untuk menjaga kaum wanita.
Bila mereka berpegang padanya mereka akan selamat, sebaliknya bila mereka
menyia-nyiakannya maka mereka akan sesat dan binasa. Jalinan itu adalah sifat
“Al-Hasymah” (bersikap malu) dan “Al-Afaf” (menjaga kesucian) yang kemudian
memberikan konsekwensi agar seorang wanita mengenakan hijab syar’i, tetap
berdiam di rumah, dan menghindari percampurbauran dengan kaum pria; yang
semuanya itu menjadikannya ibarat sebuah permata bernilai tinggi di kedalaman
lautan yang tidak di jamah kecuali orang yang berhak untuk itu.
Islam memandang bahwa percampurbauran antara pria dan wanita
(ikhthilath) sebagai sebuah bahaya yang sangat nyata, oleh karena itu Islam
mencegahnya dan menggantinya dengan mensyariatkan pernikahan.Ketahuilah bahwa musuh-musuh Islam telah mengetahui bagaimana
nilai hijab syar’i dalam melindungi seorang muslimah, mereka juga faham
perintah untuk “tinggal di rumah saja” memberikan pengaruh yang sangat besar
dalam menjaga wanita muslimah, dalam menjaga kesucian dan kemuliaannya. Oleh
karena itu, kita dapat melihat bagaimana mereka memerangi hijab muslimah tanpa
ampun. Suatu waktu mereka menyebutnya sebagai sebuah kedzaliman dan kejahatan
atas wanita., atau sebagai penghalang yang merintangi berkembangnya dunia
ketiga, atau dikali lain mereka menyebutnya sebagai budaya Arab saja. Seiring
dengan itu, mereka juga mendorong para wanita muslimah untuk keluar dari
rumah-rumah yang telah melindungi mereka dengan alasan persamaan hak dan
derajat antara pria dan wanita. Dan yang masih saja hangat sampai hari ini
adalah sebuah ide sekuler yang berhasil ditanamkan oleh musuh-musuh Islam
kedalam otak sebagian kaum muslimin; yaitu ide melakukan perombakan terhadap
fiqh Islam yang katanya hanya berpihak pada kaum pria, sehingga lahirlah ide
“Fiqh Perempuan”
Semua itu dilakukan oleh musuh-musuh Islam bukan karena mereka kasihan dan
ingin menolong wanita muslimah atau karena cinta kepada kaum muslimin.
Sekali-kali tidak, hal ini, karena kebencian yang terpendam dalam hati-hati
mereka:“Beginilah kalian, kalian mencintai mereka padahal mereka sama sekali tidak
mencintai kalian.” (Ali-Imran:119)


Siapapun di dunia ini yang memiliki akal sehat akan dapat melihat permusuhan
yang amat nyata dari kaum Yahudi dan Nashrani khususnya kepada umat Islam.
Semuanya dapat melihat dengan jelas bagaimana mereka selalu menjadikan wanita
muslimah sebagai sasaran mereka. Bukankah kaum Yahudi telah memancangkan
permusuhannya terhadap hijab sejak mereka mengatur siasat untuk merobek hijab
seorang muslimah dan menampakkan auratnya di pasar Bani Qainuqa’??!.Dan hingga
kinipun, permusuhan itu tetap membara, sebab mereka mengetahui bahwa rusaknya
kaum wanita pertanda rusaknya tatanan masyarakat.
Namun sangat disayangkan, entah berapa banyak dari kaum muslimin yang
menyerahkan diri mereka kepada tipu-daya mereka. Entah berapa banyak dari kaum
muslimin yang turut serta membantu mereka memerangi hijab syar’i ini. Mereka
inilah para korban “brain washing” yang dilancarkan oleh kaum kafir dalam
berbagai aspek kehidupan.
saudaraku sekalian.
Sesungguhnya istri-istri kita, saudari-saudari kita, dan putri-putri kita
adalah bunga-bunga yang menghiasi taman kehidupan kita. Mereka adalah belahan
hati kita semua. Namun hampir-hampir saja kita tidak lagi dapat merasakan
keindahan bunga itu karena ada sebuah tiupan angin kencang yang sebentar lagi
akan merenggutnya. Apakah anda sekalian mengetahui angin kencang apakah itu?.Ia
adalah angin westernisasi yang mengajak mereka melepaskan hijabnya, yang
mendorong mereka untuk bercampur baur dengan kaum pria dan membisiki mereka
agar membuang rasa malu mereka untuk bercampur-baur dengan kaum. Angin kencang
ini ditiupkan melalui lembaran-lembaran surat kabar dan majalah, melalui
roman-roman percintaan, melalui siaran-siaran televisi dan radio atau
media-media informasi lainnya .
Mereka telah mendorong kaum wanita mengubur sendiri dirinya hidup-hidup;bukan
di dalam tanah, tetapi di dalam sifat ‘iffah mereka yang telah hilang, kedalam
kehormatan mereka yang tercabik-cabik, dan kedalam kesucian mereka yang telah
ternoda! lalu apakah gunanya hidup mereka setelah itu?
Mereka telah melakukan perbuatan yang lebih keji dari apa yang pernah terjadi
di masa Jahiliyah dulu. Bagaimana anak-anak perempuan dikubur hidup-hidup
dimasa itu akan mendapatkan Surga Allah, disebutkan dalam Musnad Imam Ahmad
bahwa Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:
 
“Anak-anak perempuan yang dikubur hidup-hidup itu di Surga.”

Namun di zaman ini, para wanita itulah yang mengubur dirinya sendiri hingga
hilang rasa malu. Dan balasan untuk mereka pun begitu menakutkan, Rasulullah
Shalallaahu alaihi wasalam bersabda tentang wanita yang seperti ini:وَنِسَاءٌ
كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيْلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُؤُوْسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ
الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيْحَهَا.“Dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang yang melenggak
lenggok, kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk onta, mereka itu tidak akan
masuk Surga dan tidak mendapatkan baunya.” (HR. Muslim).

Kaum muslimin para hamba Allah yang berbahagia!
Oleh karenanya, melalui mimbar Jum’at yang mulia ini kami menyerukan kepada
para penanggung jawab kaum wanita, para bapak, para suami dan para saudara,
renungkanlah
Melalui mimbar Jum’at ini pula, kami mengingatkan para pemudi Islam agar mereka
tidak mendengarkan tipuan-tipuan musuh-musuh anda yang selalu menampakkan
indahnya hidup bercampur baur dengan kaum pria atas nama kebebasan, kemajuan
dan kemoderenan. Karena bagi mereka yang penting dari diri anda hanyalah
kenikmatan dan kelezatan sesaat. Nasehat kami kepada Anda adalah bahwa kunci
perbaikan itu ada di tangan Anda semua. Jika Anda ingin, Anda dapat memperbaiki
diri sendiri. Dan kebaikan Anda juga berarti kebaikan bagi ummat ini.“Dan tinggallah kalian (para wanita) di dalam rumah-rumah kalian, dan
janganlah kalian berhias seperti berhiasnya kaum jahiliyah pertama, dan
tegakkanlah shalat, tuanaikanlah zakat, dan taatilah Allah beserta RasulNya.”
(Al-Ahzab: 33).
Akhirnya, semoga dapat bermanfa’at terhadap ummat yang
kian terpuruk ini. Semoga bagi kita sekalian dianugrahkan taufiq dan inayah
untuk membangun kekuatan dan kejayaan ummat seperti sedia kala . Amin.

Senin, 27 September 2010

kumpulan Do'a Mustajabah

Berdo'alah dengan khusuk dan penuh dengan pengharapan. berprasangka baik kepada Allah apa bila do'a kita belum dikabulkan. ingat saudaraku Allah selalu memberikan atas apa yang kita minta bahkan yang kita tidak pernah minta. silahkan berdo'a dengan do'a ini, semoga bermanfaat :

بِسْمِ الله الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اَلحَمْدُلِلَّهِ رَبَّ العَالَمِينَ حَمْدَالشَّاكِرِينَ حَمدَالنَّاعِمِينَ حَمدًايُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيدَهُ.يَارَبَّنا لَكَ الْحَمْدُ كَمَايَنْبَغِى لِجَلاَلِ
وَجْهِكَ الكَرِم وَلِعَظِيمِ سُلطَانِكَ.سُبْحَانَكَ لانُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيتَ عَلَى نَفْسِكَ.فَلَكَ الْحَمدُحَتَّى تَرضَى وَلَكَ الحَمدُ إِذَارَضِيتَ وَلَكَ الحَمدُ بَعْدَالرِّضَى اَللَّهُـمَّ صَلِّ وَسَلَّم وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍنالفَاتِحِ لِمَ اُغْلِقَ لِمَ سَبَقَ وَالنَّاصِرِالحَقِّ بِالحَقِّ وَالهَادِىْ اِلَى صِرَاطِكَ المُستَقِيمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصحَابِهِ حَقَّ قَدرِهِ وَمِقْدَارهِ العَظِيمِ . وَصَلِّ وَسَلِّم وَبَارِك عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الأَوَّلِيْنَ, وَصَلِّ وَسَلِّم وَبَارِك عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الأَخِرِينَ, وَصَلِّ وَسَلِّم وَبَارِك عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى كُلِّ وَقتٍ وَحِينٍ, وَصَلِّ وَسَلِّم وَبَارِك عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى المَلأِالأَعْلَى إِلَى يَومِ الدِّينِ, وَصَلِّ وَسَلِّم وَبَارِك عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى حَتَّى تَرِثَ الأَرضَ وَمَنْ عَلَيهَا اَنتَ خَيرُ الوَارِثِينَ
limpahan puji bagi Allah tuhan semesta alam, pujian orang orang yang bersyukur, pujian orang orang yang diberi ni’mat, pujian orang orang yang meni’mati dan meni’mati pemberian ni’mat. wahai tuhan kami segala puji bagimu sudah seyogyanya karena kabesaran Dzat-mu yang mulia dan keagungang kekuasaanmu. limpahan puji bagimu , kami tidakmampu menghinggakan sanjungan kepadamu sebagaimana engkau menyanjung dirimu sendiri.maka bagimulah segala pujian hingga engkau ridho, dan segala pujian bagimu apabila engkau telah ridho, dan segala pujian bagimu setelah engkau ridho. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam dan keberkahan kepada penghulu kami Nabi Muhammad SAW sebagai pembuka akan sesuatu yang terkunci, sebagai penutup akan sesuatu yang terdahulu, sebagai penolong kebenaran dan memberikan petunjuk-ptunjuk ke arah jalanMU yang lurus . semoga Allah melimpahkan shalawat rahmat kepada beliau dan kepada keluarganya dan shahabatnya dengan sebenar-benar kekuasaannya dan kuasanya yang maha agung. dan limpahkanlah shalawat serta salam dan keberkahan kepada Nabi Muhammad di kalangan orang-orang terdahulu, dan limpahkanlah shalawat serta salam dan keberkahan kepada Nabi Muhammad di kalangan orang-orang kemudian, dan limpahkanlah shalawat serta salam dan keberkahan kepada Nabi Muhammad di setiap waktu dan saat, dan limpahkanlah shalawat serta salam dan keberkahan kepada Nabi Muhammad di kalangan malaikat sampai hari kiamat, dan limpahkanlah shalawat serta salam dan keberkahan kepada Nabi Muhammad hingga engkau warisi bumi dan siapa-siapa yang ada diatasnya sedang engkau sebaik-baik pewaris
أللَّهُـمَّ اِنَّا نَستَحْفِظُكَ وَنَستَودِعُكَ أَديَانَنَا,وَأَبدَانَنَا,وَأَنفُسَنَا,وَأَموَالَنَا,وَأَهلَنَا,وَكُلَّ شَيءٍ أَعطَيتَنَا. أللَّهُـمَّ احفَظنَاوَإِيَّاهُم فِى كَنَفِكَ وَأَمَانِكَ وَعِيَاذِكَ وَجِوَارِكَ مِنْ كُلِّ شَيطَانٍ مَرِيدٍ,وَجَبَّارٍعَنِيدٍ,وَذِي عَينٍ,وَذِي بَغيٍ,وَمِن شَرِّ كُلِّ ذِي شَرٍّ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيءٍ قَدِيرٍ
Ya Allah sesungguhnya kami mohon perlindungan kepadaMu dan kami titipkan kepadaMu Agama kami,dan badan kami,dan jiwa kami,dan harta kami,dan keluarga kami,dan semua yang engkau berikan kepada kami. Ya Allah jadikan kami dan mereka dalam pemeliharaanMu dan pengamanMu dan pelindunganMu dan pengawasanMu dari semua syathan yang durhaka,dan penguasa yang begis,dan orang yang memiliki pandangan mata jahat,dan orang yang durhaka,dan dari kejahatan setiap orang yang jahat.sesungguhnya engkau maha kusa atas segala sesuatu
أللَّهُـمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسنِ عِبَادَتِكَ
ya Allah tetapkanlah atas kami agar sealu mengingatmu, dan bersyukur kepadamu, dan khusyu beribadah kepadamu
اَللَّهُـمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ سِرِّيْ وَنِيَّتَنَا فَاقْبَل مَعْذِرَتَنَا وَتَعْلَمُ حَاجَتَنَا فَاعْطِنَا سُؤَالَنَا وَتَعْلَمُ مَافِى اَنْفُسِنَا فَاغْفِرْلَنَا ذُنُبَنَا , اَللَّهُـمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ اِيْمَانًادَآئِمًا يُبَاشِرُقَلْبَنَا وَيَقِيْنًاصَادِقًاحَتَّى أَعَلَمَ اَنَّهُ لَنْ يُصِيْبَنَا اِلاَّمَاكَتَبْتَهُ عَلَىَّ وَالرِّضَابِمَاقَسَمْتَهُلَنَ يَاآرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Ya Allah sesungguhnya engkau mengetahui yang kami sembunykani dan yang kami perlihatkan maka terimalah maksud kami dan engkau mengetahui hajat kami maka berilah jawaban2 kepada kami dan Engkau maha mengetahui apa yang ada dalam diri kami maka ampuni bagi kami dosa kami. Ya Allah sungguh kami memohon padaMu ketetapan iman yang memberi kesenangan hati kami dan berikan keyakinan yang benar hingga kami sungguh mengenalMu
أَللَّهُـمَّ اغْفِرْلَنَا خَطِيْئَتِى وَجَهْلِنَا وَإِسْرَافِنَا فِى أَمْرِى وَمَاأَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنَا, أَللَّهُـمَ اغْفِرْلَنَا مَاقَدَمْتُ,وَمَاأخَرْتُ,وَمَاأسْرَرْتُ,وَمَاأعْلَنْتُ,أَنْتَ الْمُقَدِمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِرُ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَئٍ قَدِيْرٌ 
ya Allah ampunilah segala kesalahan kami dan ketidak tahuan kami dan pemborosan dalam kehidupan dan engkau maha mengetahui apa yang ada pada kami. ya Allah ampuni kami apa yang akan datang, dan yang terdahulu, dan yang tidak terlihat, dan yang terlihat, engkau yang maha terdahulu, dan engkau yang maha akhir dan engkau maha berkuasa atas segala sesuatu.
أللَّهُـمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنِنَا الَّذِى هُوَعِصْمَةُ اَمْرِى وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَاىَ الَّتِى فِيْهَامَعَاشِى وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتِنَا الَّتِى فِيْهَا مَعَادِى,وَاجْعَلَنَا الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ,وَاجْعَلَنَا الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ 
ya Allah perbaikilah bagi kami agama kami yang engkau mampu menguatkannya, dan perbaikilah dunia kami yang didalamnya kami hidup. dan perbaikilah akhirat kami yang didalamnya kami kembali, dan jadikan bertambahnya kebaikan dalam hidup kami, dan jadikan kematian pencegah dari setiap keburukan
أَللَّهُـمَّ اَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا, وَرْجُقْنَا اتِّبَاعًا .وأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً ,وَرْجُقْنَا اجْتِنَابًا
Ya Allah perlihatkanlah pada kami yang benar itu benar,dan karunikanlah kami untuk mengikutinya. Dan perlihatkanlah kepada kami yang salah itu salah, dan karuniakanlah kami untuk menjauhinya
أللَّهُـمَّ إِنَّانَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ
Ya Allah kami memohon kepada-Mu keridhoan-Mu dan surga, dan kami berlindung kepada-Mu dari kemurkaan-Mu dan neraka
أللَّهُـمَّ اَحْيِنَا بِالإِيْمَانِ,وَاَمِتْنـَا بِالإِيْمَانِ,وَاحْشُرْنَا بِالإِيْمَانِ,وَاَدخِلْنَا الجَنَّةَ مَعَ الإِيْمَانِ,وَثَبِّتْنَا مَعَ الإِيْمَانِ,وَاَخْرِجْنَا مِنَ الدُّنيـَا مَعَ الإِيْمَانِ,وَخْدِّم لَنَامِنَ الجِنِّ بِالإِيْمَانِ
Ya Allah hidupkan kami dengan iman, dan matikan kami dengan iman, dan kumpulkan kami dengan iman,dan masukan kami kedalam surga bersama iman,dan tetapkan kami bersama iman, dan keluarkan kami dari dunia bersama iman,dan tundukanlah pada kami godaan jin dengan iman
أَللَّهُـمَّ أَحْيِنَا بِحَيَاةِ الْعُلَمَآءِ الْعَامِلِيْنَ وَاَمِتْنَا بِمَوْتِ الْشُّهَدَآءِ وَالْصَلِحِينَ وَاحْشُرْنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِى زُمْرَةِ الأَوْلِيَآءِوَاُدْخِلنَا الْجَنَّةَ مَعَ الأَنْبِيَاءِ
Ya Allah hidupkanlah kami dengan hidup para ulama dan wafatkanah kami dengan wafatnya para syuhada dan orng-orang sholeh, dan kumpulkanlah kami pada hari qiyamat dalam kelompok para wali dan masukanlah kami ke surga bersama para Nabi A.S
أللَّهُـمَّ اجْعَلْنَا حُبَّكَ أَحَبَّ اْلأَشْيَاءِ إِلَىَّ, وَاجْعَلْنَا خَشْيَتَكَ أَخْزَفَ الأَشْيَاءَ عِنْدِى وَاقْطَعْ عَنَّا حَاجَاتِ الّدُنْيَا بِالشَوْقِ إِلَى لِقَائِكَ, وَإِذّا أَقْرَرْتَ أَعْيُنَ أَهْلِ الدُّنْيَا مِنْ دُنْيَاهُمْ فَأَقْرِرْ عَيْنِنَا مِنْ عِبَادَتِكَ 
ya Allah jadikanlah rasa cinta padaMu yang paling aku cintai, dan jadikanlah rasa takut kepadaMu sebagai sesuatu yang paling aku takuti. dan putuskanlah kebutuhan-kebutuhan dunia dariku,dengan sebab rasa rindu berjumpa denganMu. dan apabila engkau tetapkan mata-mata ahli dunia pada dunia mereka maka tetapkanlah kedua mataku dari beribadah kepadaMu.
أللَّهُـمَّ اجْعَلْنَا شَكُوْرًا وَاجْعَلْنَا صَبُوْرًا وَجْعَلْنَا فِى عَيْنَيَا صَغِيْرًا وَفِى أَعْيُنِ النَّاسِ كَبِيْرًا
ya Allah jadikanlah kami orang yang bersyukur dan jadikan kami orang yang sabar dan jadikan kami kecil dihadapan mata kami dan dihadapanmu, dan jadikan dihadapan orang lain besar اَللَّهُمَّ إِنَّا أَعُوْذُبِكَ مِنَ الهَمِّ وَالحَزَنْ وَأُعُوْذُبِكَ مِنَ العَجْزِ وَالكَسَلْ وَأَعُوْذُبِكَ مِنَ الجُبْنِ وَالبُخْلِ وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ “
Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung pada-Mu dari rasa sedih gelisah dan aku berlindung pada-Mu dari sifat lemah dan malas, dan aku berlindung pada-Mu dari sikap pengecut dan bakhil, dan aku berlindung pada-Mu dari cengkaman hutang dan penindasan orang (aniaya).
اَللَّهُمَّ اَصِلِح كُلَّ فَاسِدٍ مِنْ أُمُوْرِ الْمُسلِمِينَ, وَفَرِّجْ عَنْ كُلِّ مَكْرُوْبٍ ,وَاَقْضِ دَيْنَ مِنْ َكُلِّ مَدِيْنٍ
ya Allah perbaikilah semua yang rusak dari urusan kaum muslimin, dan tolonglah setiap orang yang menderita kesulitan, dan tinaikanlah hutang dari setiap mereka yang berhutang
أَللَّهُـمَّ اُلطُف بِنَا فِى تَيْسِيْرٍ كُلِّ عَسِيْرٍ,فَإِنَّ تَيْسِرَ كُلَّ عَسِيْرٍ عَلَيْكَ يَسِيْرٌ,وَنَسْأَلُكَ الْيُسْرَ وَالْمُعَافَاةَ فِى الدُّنْيَا وَاْلأَخِرَةِ
Ya Allah kerunikanlah pada kami dalam memudahkan semua yang sulit, maka sesunguhnya memudahkan semua yang sulit bagiMu mudah. dan kami meminta kepadaMu kemudahan dan keselamatan dunia dan akhirat
أَللَّهُـمَّ يَاغَنِيُّ يَاحَمِدُ يَامُبْدِئُ يَامُعِيْدُ يَارَحِيْمُ يَاوَدُودُ,اَغْنِنَابِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Ya Allah yang maha kaya, yang maha terpuji, pencipta pertama,wahai yang mengembalikan, wahai yang mahapengasih, wahai yang maha pemurah. Berikanlah kami kekayaan yang engkau halalkan bukan yang engkau haramkan, dan berikanlah kami kelebihan daripada yang lain
يَالحَنَّانْ يَالمَنَّان لاإِلَهَ إِلاّ أنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنِ.
wahai yang maha pengasih, wahai yang maha penyayang Tidak ada Tuhan yang patut disembah hanya Engkau,maha suci engkau sesungguhnya kami selalu berbuat dzolim
أَللَّهُـمَّ نَوِرْ قُلُبَنَا بِنُوْرِ هِدَيَتِكَ كَمَانَوَّرتَ الاَرْضَ بِنُورِ السَّمسِكَ اَبَدًااَبَدً
Ya Allah terangilah hati kami dengan hidayahMu sebagaimana menerangi bumi dengan cahaya matahariMu selama-lamanya
أَللَّهُـمَّ اَصلِح ذُرِّيَّتِنَا وَاهْدِهِمْ إِلَى سَبِيْلِ الرَّشَـادِ
Ya Allah perbaikilah keturunan kami dan berikanlah mereka petunjuk yang benar
اَللّهُمَّ اِنَّانَسْأَ لُكَ زِيَادَةً فِى الدِّ يْنِ ، وَبَرَكَةً فِى الْعُمُرِ وَصِحَّةً فِى الْجَسَدِ وَسِعَةً فِى الرِّ زْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَشَهَادَةًعِنْدَالْمَوْتِ,وَمَغْفِرَةً بَعْدَالْمَوْتِ. وَعَفْوًاعِنْدَ الْحِسَابِ وَاَمَانًامِنَ الْعَذَابِ وَنَصِيْبًامِنَ الْجَنَّةِ وَارْزُقْنَا النَّظَرَاِلى وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ, فَنْـظُرْنَا بِالرَّحْمَةِ فِى كُلِّ حَالٍ وَلَمحَةٍ إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَآءِ
Ya Allah sungguh kepadaMu kami mohon tambah baik dalam agama, dan keberkahan pada usia dan kesehatan pada jasad dan keluasan pada rizki, dan bertaubat sebelum wafat dan menyaksikan dekat kematian, dan pengampunan setelah wafat dan maaf ketika dihisab, dan selamatkan kami dari adzab dan melupakan kami dari surga, dan karuniakan kami memandang kepada DzatMu yang mulia, maka pandanglah kami dengan rahmatMu dalam tiap-tiap keadaan dan kejapan mata,sesunguhnya engkau maha mendengar do’a
اَللَّهُـمَّ يَامُيَسِّرْ يَسِّرْ يَامُدَبِّرْ دَبِّرْ يَامُسَهِل سَهِل,سَهِلُ عَلَيْنَا كُلَّ عَسِرْ بِجَاهِ بَشِيْرِ النَّاظِيْرِ
Ya Allah yang maha memudahkan mudahkanlah, yang maha mengatur aturlah, yang maha memudahkan mudahkanlah. mudahkanlah bagi kami semua yang sulit dengan membawa kabar gembira
حَاجَتُنَا اِلَيْكَ كََثِيْر وَأَنْتَ عَالِمُ بِهَاوَخَبِيْرُ
Hajat kami kepadaMu sangatlah banyak dan Engkau mengetahui dan menyadarinya رَبَّنَااغفِرلَنَاوَلِوَالِدِنَاوَارحَمهُمَاكَمَ رَبَّيَنَا صَغِيرًا
Ya Allah ampuni kami dan kedua orang tua kami dan sayangi mereka sebagai mana mereka menyayangi kami sewaktu kecil
رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا إِنَّكَ اَنتَ السَّمِيعُ العَلِمُ وَتُبْ عَلَينَا إِنَّكَ اَنتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Wahai tuhan kami terimalah dari pada kami,sesungguhnya engkau maha mendengar, dan terimalah taubat kami sesungguhnya engkau maha penerima taubat lagi maha penyayang
رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنيَا حَسَنَةً وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ  
Ya Allah berikan kepada kami kebaikan didalam dunia dan kebaikan didalam akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka
وَصَلَّى اللهُ عَلىََ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَالِه وَصَحْبِهِ وَسَلَّمٌ ,سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّايَصِفُوْنَ وَسَلمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَدْلِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Adab sebelum berdo'a dan ketika berdo'a pelu juga diperhatikan, agar apa yang kita minta selalu diperkenankan unntuk dikabulkan

Jumat, 24 September 2010

Benarkah Mengagungkan Ulama Syirik


Alam semesta dan segala isinya tiada henti bertasbih siang dan malam kehadirat Nya yang Maha Tunggal dalam keluhuran, Tunggal dalam  keabadian, Tunggal dalam kesucian, Tunggal dalam Kesempurnaan, Tunggal dalam Kekuasaan di Hamparan Angkasa Raya dan Penguasa Kekal pada seluruh Alam, Dicipta Nya Jagad Raya dari ketiadaan, dijadikan Nya keturunan Adam as termuliakan sebagai Khalifah dimuka bumi, mereka termuliakan dengan ilmu, Adam as melebihi malaikat karena ia diberi Ilmu oleh Allah swt yang tak diketahui oleh para malaikat, maka diperintahkanlah para malaikat bersujud kepada Adam as karena ia lebih berilmu dari para malaikat, walaupun malaikat tercipta dari cahaya dan Adam as hanyalah dari tanah Lumpur, sebagaimana dijelaskan dalam Al-qur’an : Al Baqarah 30-34
Fahamlah kita bahwa ilmu lah yang membuat para malaikat yang tercipta dari cahaya harus tunduk bersujud dan mengagungkan Adam as yang tercipta dari tanah Lumpur, sebatas sini kita sudah jelas bahwa pengagungan untuk para ulama adalah merupakan perintah Allah swt. Allah swt berfirman : Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Bersyukur merupakan kewajiban bagi kita, dan tidak bersyukur adalah berhadapan dengan siksa Nya yang pedih.
Sebagaimana kita ketahui bahwa seluruh kenikmatan yang datang kepada kita mestilah melalui perantara, misalnya harta, makanan, minuman dll, mestilah lewat Makhluk Nya, tidak langsung dari Nya tanpa perantara, kita menemukan sebuah hadits mulia, dimana Rasul saw bersabda : Belumlah seseorang (dianggap) bersyukur kepada Allah bila ia tak bersyukur kepada orang (yang berjasa padanya) (Shahih Ibn Hibban hadits no.3407, Sunan Imam Tirmidzi hadits no.1954 dengan sanad hasan shahih, sunan Imam Abu Dawud hadits no.4811). Jelaslah dari hadits ini bila seseorang misalnya mendapat hadiah, rizki, uang, atau lainnya, lalu ia bersyukur kepada Allah, ternyata belumlah sempurna syukurnya itu sebelum ia berterimakasih kepada sang perantara kenikmatan Allah swt.Kita dituntut untuk bersyukur atas segala kenikmatan, dengan cara bersyukur kepada Allah swt dan berterimakasih kepada perantara kenikmatan Nya itu, sebagaimana kita memahami bahwa sebesar apapun ibadah kita tetap belumlah kita dimuliakan Allah swt sebelum kita berbakti kepada kedua orang tua, karena ayah dan ibu kita adalah perantara atas kehidupan kita. Namun adapulan kenikmatan yang bukan hanya sekedar makan, minum, harta, dll, ada kenikmatan yang jauh lebih luhur, yaitu kenikmatan ibadah, kenikmatan dzikir, yang bila sedang melimpah kenikmatan-kenikmatan ini kepada kita maka akan runtuhlah seluruh kenikmatan duniawi kita, runtuh seluruh kesedihan dan kesempitan kita, semuanya sirna dan tak terasa saat kita tenggelam dalam satu dua kejap bersama cahaya khusyu didalam sujud, atau bibir yang bergetar menyebut Nama Nya dengan ledzat, atau airmata yang mengalir dalam kerinduan pada perjumpaan dengan Yang Maha Indah.
Wahai saudaraku, kenikmatan yang sangat agung ini berkesinambungan dengan kenikmatan yang abadi kelak, dan wajib pula disyukuri, yang bila kita mensyukurinya maka Allah akan menambahnya, dan bila kita tak menyukurinya maka kita dihadapkan pada siksa Nya yang pedih. Ingatlah hadits diatas, bahwa setiap kenikmatan itu ada perantaranya, demikian pula kenikmatan-kenikmatan batin diatas, perantaranya adalah para ulama yang mengajarkan kita shalat, puasa, zakat, dzikir, kemuliaan Allah, keagungan Allah dll yang dengan itulah kita akan sampai kepada sorga. Adakah jasa yang lebih besar pada kita selain jasa guru-guru kita yang membimbing kita kepada Keridhoan Nya, maka wajiblah kita mengagungkan para ulama dan guru-guru kita, itulah bukti akan bakti kita pada mereka, dan itu merupakan tanda sempurnanya syukur kita kepada Allah.
Sebagaimana Ibn Abbas ra yang memuliakan gurunya, yaitu Zeyd bin Tsabit ra, ia berjalan kaki seraya menuntun kuda Zeyd bin tsabit ra, maka Zeyd ra melarangnya dan Ibn Abbas ra berkata : Beginilah kita diperintah untuk memuliakan ulama-ulama kita, maka turunlah Zeyd bin tsabit ra seraya mengambil tangan kanan Ibn Abbas ra dan menciumnya seraya berkata : "beginilah kita diperintah memuliakan Ahlulbait yang melihatnya(Faidhul Qadir juz 3 hal.253), bahkan telah berkata sayyidina Ali karamallahu wajha : aku adalah budak bagi yang mengajariku satu huruf, sebagaimana hadits Rasul saw : barangsiapa yang mengajari seorang hamba sebuah ayat dari kitabullah maka ia adalah Tuan baginya, maka sepantasnya ia tak menghinakannya dan meremehkannya (Majmu zawaid Juz 1 hal 128, Fathul Bari Almasyhur juz 8 hal 248), demikian Rasul saw memerintahkan penghargaan kepada guru-guru kita, demikian pula para sahabat memuliakan guru-guru mereka, maka berbakti kepada guru merupakan tanda syukur kita atas kenikmatan akhirat, kenikmatan shalat, puasa, zakat dll yang dinantikan oleh kebahagiaan nan Abadi.
Sampailah kita kepada puncak pemahaman bahwa berbakti kepada Sayyidina Muhammad saw, sebagai Guru dari semua guru yang membimbing kepada keluhuran, merupakan tanda sempurnanya syukur kita kepada Allah swt, dan Bakti kepada sang Nabi saw, memuliakannya, mengagungkannya, mencintainya, merupakan tanda syukur dan terimakasih kita kepada jasa-jasa beliau saw, yang dengan itulah sempurnanya syukur kita kepada Allah swt, wahai saudaraku, ketahuilah bahwa Sang Nabi saw adalah yang menjaga dan menaungi kita dari musibah api neraka kelak, demikian Allah menjelaskan kepada kita tentang Nabi Nya saw ini, Allah swt berfirman : Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, Amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin.
Alangkah agungnya manusia yang satu ini, bagaimana Allah swt membanggakan hamba Nya Muhammad saw sebagai hamba yang menjadi pelindung bagi hamba-hamba Nya yang lain. Kini kita temukan puncak dari kesempurnaan syukur kita atas kenikmatan Islam dan Iman, bukan hanya cukup bersyukur kepada Allah swt semata, namun berbakti kepada Nabi kita Muhammad saw lah penyempurna syukur kita, sebagaimana kesaksian tauhid kita pun tak sempurna sebelum kesaksian Muhammad saw sebagai Rasul Allah swt.
Maka timbul pertanyaan dihati kita, bagaimana dengan kelompok yang mengenyampingkan atau bahkan mengatakan musyrik bila kita memuliakan Nabi Muhammad saw, bukankah ini ajaran Iblis yang memang tak mau sujud pada Adam as yang diberi kelebihan ilmu oleh Allah swt, sedangkan Nabi saw bukanlah saja makhluk yang paling berilmu dari seluruh makhluk Nya Allah swt, namun beliau saw adalah guru besar kita yang membimbing kita kepada Iman dan islam, barangkali kelompok ini sebentar lagi akan mengatakan bahwa syahadat itu musyrik pula bila menyebut nama Muhammad saw. Mereka ini durhaka terhadap sang Nabi saw, bagaimana pendapat anda bila ada seorang anak yang menolak menghormati ibunya, mengharamkan penghormatan pada ibu dan ayahnya karena dianggap syirik, bukankah ini anak yang durhaka, naudzubillah dari durhaka yang 1000X lebih besar dari durhaka pada ayah dan ibu, yaitu durhaka pada Rasulullah saw, para sahabat radhiyallahuanhum berebutan air bekas wudhu beliau saw (shahih Bukhari) para sahabat menjadikan air bekas perasan dari baju beliau saw sebagai obat (shahih Bukhari), para sahabat memuliakan sehelai rambut beliau saw setelah beliau wafat (shahih bukhari), para sahabat berebutan rambut beliau saw saat beliau saw dicukur rambutnya saw (shahih bukhari), apakah ini semua musyrik dan kultus, sungguh.. manakah yang lebih kita ikuti dan panut selain para sahabat radhiyallahu anhum, siapakah yang lebih memahami tauhid selain mereka?, adakah makhluk-makhluk sempalan di akhir zaman ini merasa mereka lebih tahu kesucian tauhid daripada sahabat radhiyallahu anhum
Semoga Allah segera mengulurkan hidayah Nya untuk saudara-saudara kita muslimin yang masih buta dari kemuliaan syukur ini. amiiin..

Kamis, 23 September 2010

Sayidah Fathimah : Wasilah Dzuriyah Nabi


Banyak pertanyaan kenapa keturunan Nabi Saw. dari Sayidah Fathimah tidak diturunkan dari anak lelaki Nabi Saw. Padahal nasab dihubungkan pada laki-laki. Apa dasarnya? Pertama, Untuk menjawab jahiliatul arab; ‘alladzi yatasaabun biauladiha’, mereka yang fanatik sekali terhadap anak lelakinya.
Untuk menjawab ini Rasulullah  Saw. bersabda “kulu bani anbiya yantami ila abihi, setiap keturunan nabi terhubung melalui ayahnya. Karena para nabi terdahulu tidak mengalami sebagaimana yang dialami oleh Rasulullah Saw. Maka dijadikan keturunan mereka dari lelaki. Dimana hidupnya Nabiyullah Zakaria, Nabiyullah Yahya, Nabiyullah Musa dan lain sebagainya, mereka tidak taasub, fanatik terhadap anak lelakinya.

Tapi berbeda dengan masyarakat Arab saat itu. Sehingga nilai seorang wanita sangat terpojok sekali. Ini dijawab oleh Allah, karena munculnya pendapat-pendapat orang  mengatakan:’ bahwa sayidah Fathimah adalah perempuan, tidak mungkin keturunan Rasulullah Saw. dari perempuan, berarti kan putus. Rasulullah Saw. dianggap abtar”. Dijawab oleh Allah Taala apa? ‘Inna ‘Athoinaka al Kautsar, fasholli lirabbika wanhar inna Syani’aka huwa al abtar’. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.

Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus (QS: AL Kautsar:1-3). Kalimah "huwa al Abtar",  dialah yang terputus (keturunannya), kepada siapa? Kaum jahiliyah yang menyerang dan menuduh Rasulullah: bahwa 'Rasulullah tidak punya keturunan lelaki'. Jadi huwa, ‘dia’ (dialah yang terputus) dalam ayat terakhir itu kembali pada yang mengejek Rasulullah Saw.

Darisinilah Sayidah Fathimah’ melahirkan Al Hasan dan Al Husain. Dari asbat, keturunan inilah melahirkan tokoh-tokoh a’imah, para imam besar. Termasuk Imamuna Syafi’i sendiri diturunkan daripada ibu katurunan Sayidah Fathimah. Karena ibunya Imam Syafi'i adalah Hababah Fathimah binti Abdullah al Mahith Fathimah bin Hasan al Mutsana bin Hasan As sibthi bin Ali bin Abi Thalib.

Jadi Imam Syafi'i sendiri walaupun dari pihak perempuan masih ada tetesan darah  dari Musthofa Saw. Sampai Rasulullah Saw. sendiri mengatakan: “Khairul qurun qorni… sampai hadis Wakhtarallahu min bani Adam Fulan …al Fulan, min bani Hasyim… sebelum Bani Hasyim Wakhtara al Quraisy”. Dari keturunan Adam Allah memilih Quraisy. Keturunan Quraisy siapa? Imam empat tidak terlepas al Quraisy, Khulafaur Rasyidin tidak terlepas dari al Quraisyi.

Banyak yang bertemu di Ka’ab. Rasulullah bin Abdullah bin Abdu Mthalib bin  Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushoy bin Kilab bin Ka’ab. Nah, dari sini ada yang ketemu di Luay ada yang bertemu di Abdi Manaf. Jadi Khulafaur Rasyidin termasuk dalam sabda Nabi; Wahktara min Quraiysy, Waktara al Hasyimi.

Dari Quraisy pilih lagi menjadi al Hasyimi dari al Hasyimi di pilih lagi Bani Muthalibi, sampai Bani Fathimah binti Rasulullah. "Jaalallahu Ahli Baiti min Fathimah wa Ali waana ashobihima wawaliyuhumma", Ya Allah jadikan ahli baitku dari Fathimah dan Ali Aku adalah kelompok  mereka dan pelindung mereka, Itu sabda Nabi.

Kedua, untuk menyatakan keturunan dari anak perempuan bisa lahir orang-orang yang hebat seperti al Hasan dan Husain. Ketiga, kalau siti Maryam sebagai wanita yang paling utama pada zamannya bisa melahirkan orang hebat: Isa bin Maryam, maka Sayidah Fathimah sebagai wanita yang paling utama fi jamanih, pada jamannya bisa melahirkan keturunan yang hebat pula: al Hasan dan Husain.

Rabu, 22 September 2010

Abuya KH. Abdurrahman Nawi

abuya 1ABUYA KH Abdurahman Nawi, merupakan salah satu ulama kelahiran Betawi yang banyak dikenal warga Jakarta dan sekitarnya. Tidak heran karena ulama yang tinggal di kawasan Tebet, Jakarta Selatan ini mengajar dan memberikan ceramah di 14 majelis di lima wilayah ibu kota.
Selain itu, sekalipun usianya sudah berkepala tujuh, tapi kakek  belasan cucu ini masih meluangkan waktunya untuk mengajar di dua persantren yang dibangunnya sendiri. Kedua pesantrennya ini terletak di Jl Raya Sawangan No. 21 Depok yang diberi nama Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Awwabin I. Hanya sekitar lima km terdapat Ponpes Al-Awwabin II di Jl H Sulaeman 12 Bedahan, Sawangan, Depok.
Ketika ditemui Repubklika Selasa (20/7), KH Abdurahaman Nawi yang masih tampak energik dalam usianya yang lanjut, tengah memberikan pengarahan kepada para orang tua calon santri yang tengah mendaftar di Ponpes Al-Awwabin I. Jumlah para murid baru, mulai dari madrasah ibtidaiyah (MI), tsanawiyah (MTs) dan aliyah mencapai ratusan santri.
Ponpes yang luasnya 800 meter persegi ini mempunyai hampir seribu santri. Bila di Ponpes Al-Awwabin I diperuntukan bagi santri laki-laki dan perempuan, tidak demikian dengan Ponpes Al-Awwabin II. Ponpes ini hanya ditujukan bagi santriwati. Sampai hari ini, sebanyak 300 santriwati tercatat menuntut ilmu di lokal baru pesantren ini. Menurut KH Abdurahman, bangunan pesantren akan terus dikembangkan. Luas tanahnya sendiri hampir empat hektar.
”Insya Allah, Ponpes Al-Awwabin akan terus melebarkan sayapnya dengan membuka ponpes di berbagai tempat dengan tujuan untuk memelihara syiar Islam,” katanya. Pendirian Al-Awwabin dirintis lebih dari 20 tahun dan diresmikan tahun 1984. Untuk tujuan mulia ini, kyai yang sehari-hari berpeci putih dan jubah putih, dibantu oleh istrinya, putra-putri, dan menantunya, yang mengajar di kedua Ponpes di Depok. ”Cucu saya juga ikut mengajar,” katanya.
Pengelolaan pesantren juga diserahkan pada mereka. Anaknya, Drs H Ahmad Muchtar memimpin Ponpes Al-Awwabin I. Istrinya memegang kendali Ponpes Al-Awwabin II. Kendati dikelola keluarga, bukan berarti pesantren ini tidak profesional. Lulusan ponpes tidak hanya menjadi ‘jago kandang’ saja, tapi juga berkiprah secara lebih luas. Banyak alumnusnya yang kini menimba ilmu di Universitas Al-Azhar (Mesir) dan Universitas Islam negeri (UIN) Jakarta.
Bahkan, kata kyai yang bicaranya kental dengan logat Betawi, banyak alumninya yang kini menjadi ulama dan membuka pesantren. Ia mencontohkan Pesantren Daarul Mustafa di Jakarta, yang namanya cukup dikenal.
Biaya terjangkau
Biaya pendidikan di ponpes ini lumayan terjangkau. Saat mengawali mukim di ponpes, masing-masing santri baru dipungut biaya Rp 2.975.000. Sedang biaya bulanannya hanya Rp 315 ribu. Sedangkan fasilitas yang disediakan untuk para santri selama mereka di Ponpes adalah : kitab-kitab, seragam sekolah, seragam olahraga, bahan batik sekolah, buku komputer dan disket, iuran organiasi santri, dan Pramuka selama satu tahun. Di ponpes ini para santri makan sehari tiga kali, dengan menu yang bervariasi.
Kalau di sekolah umum, pendidikan agama hanya dua jam per minggu, sedangkan di Ponpes Al-Awwabin pendidikan agama 30 persen dan pengetahuan umum 70 persen. ”Jadi tidak perlu balajar-mengajar agama lagi, seperti di sekolah-sekolah umum,” ujar KH Abdurahman.
Sistem pendidikan formal mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama untuk mendapatkan ijazah negeri. Sedangkan pendidikan nonformal (tradisional) mengkaji kitab kuning untuk memperdalam ilmu agama. Jenjang dan status pendidikan ibtidaiyah diakui, sedang tsanawiyah dan aliyah disamakan.
Gemblengan terhadapat para santri juga ketat untuk menanamkan disiplin terhadap mereka. Para santri diharuskan bangun pukul 04.00 pagi sebelum shubuh. Bahkan khusus hari Jumat, mereka diwajibkan bangun pukul 03.30 untuk qiyamullail. Sambil menunggu shalat subuh para santri secara berjamaah di masjid pesantren membaca istighfar. Setelah shalat subuh berjamaah dilanjutkan dengan penghapalan qowaid naswiyyah.
Setelah sarapan pagi merupakan waktu sekolah hingga pukul 12.15 dan makan siang setelah shalat zuhur. Setelah shalat ashar dilanjutkan dengan pengajian halaqah. Setelah shalat maghrib dilakukan wiridan dan dilanjutkan dengan tadarusan. Khusus pada malam Jumat dilakukan pembacaan tahlil. Setelah shalat isya masih dilanjutkan dengan pengajian halaqah dan muthaalah.
Ponpes Al-Awwabin I dilengkapi dengan asrama putra dan putri, gedung sekolah berlantai dua, pusat kesehatan pesantren (Puskestren), pengajian santri dan lapangan olahraga.
Dari Berbagai Golongan


KH Abduraahman Nawi sangat dikenal di pengajian-pengajian tradisional. Sebagai ulama Betawi, pria yang menikah pada tahun 1950 sangat tekun mempelajari agama dan ilmu pengetahuan. Dia lalu menyebut sejumlah gurunya, baik para habaib maupun ulama. ”Saya pernah belajar di Mekkah dengan ulama besar Sayid Muhammad Al-Maliki”, katanya.
Dia juga rajin menuntut ilmu pada almarhum KH Abdullah Syafi’ie, yang kini telah memiliki perguruan Islam As-Syafiiyah dari tingkat TK sampai Perguruan Tinggi. Almarhum KH Abdullah Syafi’ie ini yang namanya diabadikan untuk sebuah jalan protokol di Jakarta, patut diacungkan jempol karena kegigihannya dalam syiar Islam.
Sedangkan diantara belasan habib terdapat sejumlah nama, antara lain almarhum Habib Ali bin Abdurahman Alhabsji, Habib Ali Bin Husin Alatas, dan Habib Abdurahman Assegaff. Bagi KH Abdurahman Nawie, perjuangan untuk dakwah tidak mengenal kata akhir. Ia pun bertekad untuk melebarkan sayap dari pesantren yang dipimpin, seperti yang telah dilakukan oleh salah seorang guru yang sangat dihormatinya, KH Abdullah Syafi’ie

KH.SYAFI’I HADZAMI (SUMUR YANG TAK PERNAH KERING)


KH.SYAFI’I HADZAMI
Muallim Syafi’i panggilan tersebut akrab di telinga murid-murid beliau. Kedalaman ilmu serta ketawadhuan beliau memang pantas rasanya bila KH.Syafi’i Hadzami mendapat julukan Muallim Jakarta, sejak muda beliau gemar sekali menuntut ilmu dan tak pernah merasa puas terhadap ilmu yang beliau miliki, maka tak heran bila beliau menguasai beberapa fan ilmu seperti Ilmu Fiqih, ilmu Falaq, ilmu Hadist , Ilmu Tauhid dan berbagai disiplin ilmu-ilmu lainnya. Salah satu Guru beliau yang sangat beliau Hormati adalah Syech Muhammad Yasin bin Isa Al Fadani seorang Ulama terkemuka dari Mekkah yang bergelar Musnidud Dunya, dan guru- guru beliau lainnya adalahKyai Husain, K.H. Abdul Fattah, Ustaz Sholihin,Habib Ali Bungur, Habib Ali alhabsyi kwitang K.H. Ya’qub Sa`idi, .
Beliau Bernama Muhammad Syafi”i putra Bewati lahir pada tgl 31 jan 1931 ayahnya bernama Muhammad Saleh Raidi, gelar Hadzami diberikan oleh guru-guru dan para Ulama karena kedalaman ilmu yang beliau miliki dalam memahami serta menjelaskan masalah-masalah yang tergolong rumit untuk dipahami dan Muallim Syafi’i dengan mudah menjelaskan masalah-masalah tersebut dengan berbagai sumber referensi yang beliau miliki. Muallim Syafi’i mengajar dibeberapa majlis ta’lim di Jakarta bahkan menurut penuturan murid beliau sebelum meninggalpun Muallim Syafi’i Hadzami masih sempat mengajar di Masjid Ni’matul Ittihad pondok pinang jakarta selatan,Majlis -majlis ta’limnya tak pernah sepi selalu dipadati oleh jamaah yang berasal dari berbagai kawasan Jabotabek bukan hanya dari kalangan umum saja yang mendatangi majlis beliau bahkan Para Ulama serta para Asaatidz turut hadir dalam menimba ilmu dari beliau. Waktu yang begitu berharga tidak beliau sia-siakan untuk hal hal yang tidak berguna, beliau pergunakan seluruh waktunya untuk mengajar dan membimbing umat, dan salah satu bentuk ketawadhuan beliau adalah beliau selalu menganggap guru terhadap para ulama dan para Habaib walaupun kapasitas keilmuan yang beliau miliki melebihi para ulama dimasanya. Beliau tekun selalu membaca dan menelaah kitab-kitab, karya beliau yang termashur adalah Kitab Al Hujjalul Bayyinah , Kitab Sullamul’arsy fi Qiraat Warasy yang berisi tentang Kaedah Bacaan Alquran Imam Warasy,Kitab Taudhihul Adillah , 100 masalah Agama,Risalah sholat tarawih, risalah Qoblyah Jum’at.
khsyafii-hadzamikanan.jpg
Karisma keulamaan yang tampak dalam diri Muallim Syafi’i memancar , beliau bukan saja dikenal di indonesia tapi kedalaman ilmu beliau juga dikenal di luar negri seperti di Mekkah dan Hadromaut Tarim.Beliua juga sering mendapat kunjungan dari beberapa ulama Tarim seperti Alalamah Habib Umar bin Hafidz pengasuh pon-pes Darul Musthofa Tarim Hadromaut.

Ba’da mengajar di Masjid Ni’matul Ittihad tepatnya tanggal 07 may2006 beliau merasakan nyeri di dada dan sesak napasnya, hingga akhirnya Muallim Syafi’i dilarikan kerumah sakit RSPP pertamina namun ditengah perjalanan Alloh SWT memanggilnya untuk kembali menghadapnya, retak agama….rengat agama…dengan meninggalnya orang alim….linangan air mata mengalir dari murid-murid serta orang-orang yang mencintai beliau ,ribuan orang berdatangan kerumah beliau untuk mensholati bahkan menurut penuturan murid beliau yang mensholati jenazah Muallim Syafi’i tak putus-putus dari pagi hingga malam hari.